Istilah scalling mungkin jarang didengar dalam masyarakat pada umumnya. Ya, scalling atau yang lebih dikenal masyakat sebagai pembersihan karang gigi adalah perawatan gigi yang disarankan untuk dilakukan setiap enam bulan sekali. Karang gigi sendiri terbentuk karena sisa-sisa makanan yang tertinggal bercampur dengan protein dalam mulut yang mengakibatkan timbulnya plak; yang jika dibiarkan akan menumpuk yang kemudian menjadi karang gigi. Aku sendiri sudah melakukan scalling untuk sekian kalinya, kalau di hitung-hitung aku rasa ini yang ke-4 kalinya setalah scalling terakhir aku lakukan di desaku setahun yang lalu sebelum berangkat kuliah ke bandung. Tahun ini sebelum memulai perkuliahan semester tiga aku mengambil inisiatif cepat untuk melakukan scalling terlebih dahulu. Karang gigi yang mengeras di sela-sela gusi dan gigiku memang sudah mengganggu sejak lama, namun waktu itu masih belum kepikiran untuk melakukan scalling lagi. Saat liburan semester di desa kampung halamanku, di daerah transit bernama tanjung batu(kepulauan riau), aku dan ayah tidak sengaja melewati tempat praktek tukang gigi, dari situlah terbesit niat untuk melakukan scalling lagi. Maklumlah aku sendiri punya pengalaman buruk saat melakukan scalling gigi, yaitu banyaknya darah yang keluar dari gusi saat melakukan perawatan ini. Namun hal ini tidak terjadi saat scalling terkahirku di desaku oleh drg. firmansyah; beliau adalah salah satu lulusan fakultas kedokteran gigi Universitas Gajah Mada(UGM). Ga nyangka, dokter gigi lulusan salah satu universitas ternama bisa praktek di desaku. Aneh bin ajaib proses scallingnya berjalan sangat baik. Gusi bebas dari darah dan gigi menjadi bersih kembali. Oh, iya beliau jugalah yang melakukan pencabutan gigi geraham kiriku yang sudah berlubang besar dan dibagian tengahnya seperti tumbuh daging. Padahal sebelumnya tukang gigi yang di tanjung batu mengatakan padaku bahwa gigi tersebut tidak bisa dicabut karena ada dagingnya jadi harus minum obat terlebih dahulu untuk mengempiskan daging tersebut. Nah, berkat beliau inilah aku jadi memiliki kepercayaan untuk melakukan perawatan gigi dengan seorang dokter gigi. (just info: saya udah 2x cabut gigi geraham sebelah kiri dan 1x melakukan scalling dengan beliau) Namun untuk saat ini beliau sedang menjalani sekolah spesialis bedah mulut di UGM jadi saat liburan ke desa kemarin ga bisa scalling dengan beliau. Back to topic, untuk scalling ke-4 ini aku lakukan di RSGM UNPAD yang letaknya tidak jauh dari kostan, tinggal jalan kaki lima menitan nyampe dah. ngantrinya lumayan lama sih, tapi untung dokternya ramah, selama proses scalling minta maaf mulu maklum akunya ngerasa ngilu jadi agak gerak-gerakin badan gitu deh. Akhirnya scalling beres dan gusi gak berdarah.. yeay! Selama nunggu nama dipanggil buat scalling banyak ngeliat para co-ass alias anak magang yang lalu lalang meni yang lewat teh gareulis pisan jadi ga bosen deh nunggunya. wkwk... coba aja ada kesempatan jadi dokter, keren kali ya.. cocok ga ya kira-kira? ada yang nyapa "pagi dok.." (drg. stiven.) duh, mulai kan beranggan-anggan. awas jatoh bung.. hehehe...