Learn to be a leader
Ini adalah tahun kedua dimana saya mengikuti organisasi kemahasiswaan di kampus, yaitu HIMA-SI (Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi). Yap, ini adalah organisasi kejuruan yang bertujuan menjadi wadah untuk menyaluran aspirasi bagi masyarakat jurusan itu sendiri, yaitu sistem informasi. Saya masih ingat bagaimana tujuanku masuk organisasi ialah untuk mendapatkan surat keaktifan organisasi yang menjadi salah satu syarat untuk mengajukan beasiswa. Dan benar nyatanya tujuanku itu bisa dikatakan berhasil, dan saya sangat bersyukur sekali untuk itu. Tahun ini merupakan tahun kedua Saya berhasil masuk dalam daftar nama penerima beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) dari kampus.Ya, lumayan sih buat nambah-nambah uang jajan. hehe...
Berikut merupakan design pamfletnya.
"Terima kasih semuanya sudah ikhlas bersedia membantu acara ini, dan saya." Kutipan diakhir evaluasi.
Oke, inti dari tulisan ini sebenarnya untuk sharing tentang pengalaman menjadi seorang leader di salah satu program kerja hima-si atau yang biasa kita sebut proker. Nama proker ini adalah "IT Competition - Computing in Digital Era", pada proker ini saya berperan sebagai ketua pelaksana, yaitu orang yang mengkoordinir seluruh panitia dan penanggung jawab penuh atas terlaksananya proker ini. Bentuk proker ini adalah lomba IT, yang memiliki kategori lomba antara lain Networking, Programming Contest, Web Design yang menargetkan peserta SMA/SMK se-Bandung Raya.
Berikut merupakan design pamfletnya.
Sebelum hari h pelaksanaan acara, banyak masalah tak teduga yang terjadi. Sosialisasi yang telah dilakukan ke 40 sekolah se-bandung raya melalui penyebaran pamflet nampaknya belum efektif, terbukti dengan sedikitnya peserta yang mendaftar pada lomba ini hingga terpaksa proker ini harus menutup bidang lomba web design dan programming contest karena belum terpenuhinya kuota peserta yang diinginkan. Kemudian masalah pemindahan ruagan lomba yang dilakukan h-1 sebelum acara. Hal ini tentu tidak berdampak bagi peserta, namun bagi panitia hal ini sangat menjadi masalah, terutama seksi humas yang menangani perihal persuratan. Ya, begitulah kampus itu ternyata menganut hirarki yang sangat rumit menurutku. Segala bentuk kegiatan mahasiswa memerlukan izin oleh pihak rektorat yang dibuktikan melalui dokumen berupa surat dan biasanya terdapat deadline tertentu dalam prosesnya tergantung pada jenisnya. But, overall akhirnya acara ini terlaksana dengan baik dan berbagai masalah berhasil kita selesaikan bersama oleh seluruh panitia. Jujur sih dalam menjalankan proker ini, saya awalnya kurang antusias namun seiring berjalan waktu hal itu perlahan berubah hatiku mulai tersentuh setelah melihat seluruh panitia yang bersinergi dan ikhlas dalam membantu proker ini. Sungguh pengalaman yang berharga..
"Terima kasih semuanya sudah ikhlas bersedia membantu acara ini, dan saya." Kutipan diakhir evaluasi.